BAB 1: Membaca Tag Kondisional
Berikut ini yaitu sebuah teladan tag kondisional halaman yang paling umum digunakan:
Tag kondisional selalu diawali dengan tag <b:if>
dan ditutup dengan tag </b:if>
. Setiap tag <b:if>
mempunyai atribut cond
. Atribut cond
bisa dibilang yaitu penentu/penunjuk yang dipakai untuk menunjukkan suatu kondisi. Kode data:blog.url == data:blog.homepageUrl
yaitu nilai atribut yang menjelaskan maksud dari kondisi/condition yang diinginkan.
Kode data:blog.url
yaitu suatu pernyataan yang mewakili keadaan URL sebuah halaman, sementara arahan data:blog.homepageUrl
yaitu perwakilan dari URL halaman muka (homepage). Misalnya begini: kau mempunyai sebuah blog dengan alamat http://silitpitik.blogspot.com, maka arahan data:blog.homepageUrl
sanggup diartikan sebagai http://silitpitik.blogspot.com.
Jika keseluruhan arahan di atas diterjemahkan, maka akan menghasilkan kalimat menyerupai ini:
TAG KONDISIONAL | ARTI KODE |
---|---|
<b:if cond='data:blog.url == data:blog.homepageUrl'> OBJEK1 </b:if> | Jika keadaan halaman ketika ini sama dengan URL halaman muka/homepage, maka OBJEK1 akan ditampilkan/difungsikan. |
Kamu juga bisa memutarbalikkan fungsi tag kondisional hanya dengan mengganti pembandingnya saja. Secara normal, sebuah pembanding sanggup dituliskan sebagai ==
yang berarti "sama dengan" atau "menyetujui keadaan". Kode pembanding tersebut juga sanggup kita balik menjadi !=
yang berarti "tidak sama dengan" atau "bukan" menyerupai ini:
Jika keseluruhan arahan di atas diterjemahkan, maka akan menghasilkan kalimat menyerupai ini:
TAG KONDISIONAL | ARTI KODE |
---|---|
<b:if cond='data:blog.url != data:blog.homepageUrl'> OBJEK1 </b:if> | OBJEK1 hanya akan ditampilkan apabila keadaan halaman ketika ini tidak sama dengan halaman muka/homepage. |
BAB 2: Penerapan Tag Kondisional
Ada dua cara penerapan tag kondisional, yaitu dengan cara menerapkannya secara eksklusif pada objek sasaran, atau menerapkannya secara tidak eksklusif dengan memanfaatkan kemampuan CSS.
Penerapan Kondisi Secara Langsung
Penerapan kondisi secara eksklusif sanggup dilakukan dengan cara mengapit objek tersebut dengan tag kondisional menyerupai ini:
TAG KONDISIONAL | ARTI KODE |
---|---|
<b:if cond='data:blog.url == data:blog.homepageUrl'> OBJEK1 </b:if> | Jika keadaan halaman ketika ini sama dengan URL halaman muka/homepage, maka OBJEK1 akan ditampilkan/difungsikan. |
Penerapan Kondisi Secara Tidak Langsung
Penerapan kondisi secara tidak eksklusif dilakukan dengan cara mengapitkan tag kondisional pada arahan CSS selektor objek yang menjadi sasarannya. Untuk menghilangkan objek sasaran, digunakanlah deklarasi display:none;
menyerupai ini:
TAG KONDISIONAL | ARTI KODE |
---|---|
<b:if cond='data:blog.url != data:blog.homepageUrl'> <style type='text/css'> #objek1{display:none;} </style> </b:if> ...... <div id='objek1'>OBJEK1</div> | Seluruh elemen yang mempunyai ID objek1 akan disembunyikan apabila keadaan halaman ketika ini tidak sama dengan halaman muka/homepage. Pernyataan di atas pada prinsipnya mempunyai makna yang sama dengan: "OBJEK1 hanya akan ditampilkan apabila keadaan halaman ketika ini sedang berada di halaman muka/homepage". |
Penerapan tag kondisional secara tidak eksklusif ini memang sedikit membingungkan, tapi sangat mempunyai kegunaan apabila kau mengalami kesulitan dalam memilih bahwa sekumpulan arahan yang sedang kau lihat kini yaitu sebuah kesatuan objek.
Maksudnya begini: Menentukan tag <div>
pembuka memang sangat mudah, alasannya yaitu dalam tiap-tiap badan tag pembuka niscaya terdapat atribut id=''
atau class=''
yang mempunyai nilai tertentu yang tentunya spesifik. Namun memilih di mana arahan yang menjadi </div>
epilog dari divisi yang dimaksud tidaklah semudah itu.