skew() dipakai untuk membuat pengaruh condong pada elemen.
div { -webkit-transform:skew(35deg, 35deg); /* Safari & Chrome */ -moz-transform:skew(35deg, 35deg); /* Firefox */ -ms-transform:skew(35deg, 35deg); /* IE */ -o-transform:skew(35deg, 35deg); /* Opera */ transform:skew(35deg, 35deg); /* W3C */ }
Poin pertama yaitu kecondongan terhadap sumbu-X, poin ke dua yaitu kecondongan terhadap sumbu-Y.
skew()
juga sanggup dibagi menjadi dua:
-
skewX(Ndeg)
- skewY(Ndeg)
div { -webkit-transform:skewX(35deg); -moz-transform:skewX(35deg); -ms-transform:skewX(35deg); -o-transform:skewX(35deg); transform:skewX(35deg); -webkit-transform:skewY(35deg); -moz-transform:skewY(35deg); -ms-transform:skewY(35deg); -o-transform:skewY(35deg); transform:skewY(35deg); }
Secara default, menuliskan nilai skew()
dengan derajat tunggal akan mempunyai arti yang sama dengan skewX
:
-moz-transform:skew(15deg, 15deg);
-ms-transform:skew(15deg, 15deg);
-o-transform:skew(15deg, 15deg);
transform:skew(15deg, 15deg);